Sebelum jalan-jalan lbh jauh, ada baiknya utk mengenal saya sedikit aja (cukup dr kejauhan aja) ^_^.
Hmmm....mau mulai dr mana ya???
Saya, ibu dari seorang en satu-satunya (yup, the one and the only one) putri yg mengemaskan. Lima tahun perjalanan yg cukup panjang dan berliku harus saya tempuh utk mendapatkannya (blm ditambah dgn berapa banyak air mata yg tumpah lho!). Banyak yg bertanya...kenapa ga cepat2 nambah lg? Tidak, kalau Tuhan sdh mengaruniai 1 aja itu sdh cukup bagi saya. Saya tdk sanggup menjalani semua proses dari awal lg, lha... 1 anak aja seakan wkt 24 jam sehari tdk cukup kog. Saya ingin mencurahkan perhatian dan kasih sayang (dlm konteks kasih sayang yg bertanggungjawab lho) seutuhnya buat dia (tdk ada keinginan menjadi super mom kog). Saya tdk ingin kehilangan momen melihat dia tumbuh (how time flies...). Saya sadar, sebentar lg dia akan punya teman en dunia sendiri. Kapan lg saya bs bermanja-manja bermain guling2 teriak2 ledek2an ama dia kalau bukan skrg?
Sebelum punya anak, saya seorang wanita karir dgn level management yg cukup tinggi. Saya org yg praktis dan suka kerapian en kebersihan. Masak? Masih bs diitung dgn jari tangan brp kali sih saya masak dlm setahun? Knp hrs repot masak? Beli aja! Saya lbh suka sibuk di belakang meja kerja daripada sibuk di balik kompor dapur. So...jgn tanya apa saya pernah bikin kue? The answer is a BIG NO!
Tapi, semua itu berubah sejak saya punya seorang putri. Sejak hamil, saya berhenti bekerja krn kehamilan ini sdh lama kami tunggu jg krn kondisi kehamilan yg lemah memaksa saya harus bed rest. Saya semakin sadar akan gizi yg harus saya penuhi utk putri tercinta kami. Semua makanan dia dari bubur saring sampai nasi selalu saya siapkan sendiri. Hampir setiap hari saya hanya masak sop en numis yg gampang2 aja, tp saya usahain semua gizi en vitamin yg dia butuhkan utk tumbuh tetap terpenuhi. So far so good....but there's something missing. Lama2 saya bosen jg kog cuma itut2 aja sih yg bs saya siapkan buat dia? Putriku? Dia memang anak yg manis, dia selalu memuji masakan mamanya yg paling enak. Mungkin dia tahu mamanya masak with love, or maybe dia tahu cuma itu yg mamanya bisa.
Akhirnya, saya putuskan utk mencari makanan dr luar. Pilihan sih maunya catering yg natural en khusus buat anak2 gitu lho. Coba search di internet......ketemu satu nama Natural Cooking Club (NCC). Dari sini babak baru dlm dunia masak memasak dimulai......Thanks to NCC yg telah membuka mata dan telinga saya utk sebuah dunia baru di Baking en Cooking.
Silakan balik ke blog en jalan2....
Dr seorg yg tdk bisa memasak skrg saya bisa membuat kue....Lihat jg mata putriku yg bersinar dgn terang dan kagum setiap melihat hasil masakan mamanya. Walaupun hasilnya masih jauhhhhhhhh dari harapan tp setiap melihat mata putriku dan pelukan serta ciuman yg saya dapatkan setiap selesai memasak itu sdh cukup bagiku...harganya tak ternilai.
Blog ini saya dedikasikan utk putriku....Theodora Clarissa Riady.
Saya punya motto : Always create the art of baking and cooking with Heart, Love and Passion!
